Monday, October 1, 2012

Bandung Air Show 2012

Berfoto bersama 'Sepuh' Ilmu Terbang di Bandung Air Show 2012 (dari kiri): Pak Yon Karyono, Capt. Fadjar Nugroho, Imam Prasetyo, saya, Pak Jimmy Valentino dan Puspita
Bandung Air Show (BAS) 2012 kali ini sudah saya tunggu-tunggu dalam dua pekan terakhir, maklum teman-teman di Ilmu Terbang rencananya akan datang sekalian kopi darat - bersilaturrahi. Setelah sejak tahun 2010 bergabung dengan Ilmu Terbang dan beberapa orang 'sepuh' Ilmu Terbang merupakan narasumber penelitian saya, rasa yang terjalin dengan komunitas ini terasa kental.

Yah, walaupun saya tidak terlalu aktif di grup Facebook, namun saya berusaha mengikuti perkembangan terkini di komunitas serta mencoba menulis beberapa artikel tentang passion saya, aviation safety.

Akhirnya ditetapkanlah hari Sabtu, tanggal 29 September 2012 (hari ke-3 BAS 2012) menjadi hari yang dipilih untuk kopi darat. Setelah datang kepagian dan ngantri tiket cukup panjang, akhirnya jam 11 siang saya bertemu dengan teman-teman di Ilmu Terbang, yaitu Capt. Fadjar Nugroho, Bpk Jimmy Valentino aka R. Baskara H.dan Puspita serta beberapa orang teman yang saya lupa namanya,....hehehehe (penyakit ketuaan mulai melanda,..arrrghhh!)

Panas yang terik dan ditambah antusiasme para pengunjung membuat saya turut larut dengan mereka. Ini memang pertama kali saya datang ke BAS jadi excitement terasa kuat. Dan syukurlah "Norak-norak Bergembira" saya tidak keluar,....(Jaiiimmm bo...:-D)

Baru melangkah memasuki pelataran yang dipenuhi dengan penonton yang asyik menikmati liukan pesawat yang melintas diudara, tiba-tiba sebuah pesawat melakukan manuver cukup rendah, kontan saya membatin kalau akan terjadi kecelakaan. Intuisi ini menjadikan saya segera mengeluarkan kamera pocket saya. Maklum, manuver rendah seperti itu sudah sangat sering saya lihat sebelum satu insiden terjadi.

Saya tidak begitu tahu siapa yang berkata diantara kami, namun teriakan itu berbunyi, "Pasti jatuh!".

Selang beberapa detik pesawat menghilang terlihat kepulan asap hitam membumbung ke udara. Yups, tebakan saya dan teman tadi benar. Pesawat kehilangan kontrol dan berakhir dengan kecelakaan. Setelah tertegun beberapa saat, saya dan Capt. Fadjar langsung menggunakan kamera kami sebisanya untuk mengabadikan moment itu. Capt. Fadjar langsung berlari kedepan sedangkan kami masih tertegun melihat kepulan asap. Terdengar beberapa orang berteriak histeris, ada yang mengabadikan dengan gadgetnya, berpelukan dan sebagainya. Suasana cukup chaos. 

Suasana sesaat setelah pesawat Bravo AS 202 jatuh (dok: pribadi)

Mobil TVOne yang berada disebelah kami terlihat mencoba mengabadikan dan melaporkan kondisi terkini.  Kami masih saja berdiri dan setelah beberapa saat mulai mendiskusikan kondisi yang kami saksikan sebelum pesawat jatuh. Walaupun kami tahu bahwasanya penyebab suatu kecelakaan tidak bisa ditentukan hanya melalui visual saja, namun hal ini tidak menjadikan kami berhenti menduga-duga ada apa dibalik jatuhnya Bravo AS 202 milik Federasi Aerosport Indonesia (FASI) itu.

Saat itu kami belum memiliki data dan spekulasi diantara kami berdasarkan detik-detik terakhir sebelum kejatuhan yang tampak secara visual. Beberapa "ide" penyebab kecelakaan muncul dan maaf ya blom bisa disharing karena nanti akan menimbulkan spekulasi macam-macam. Hal ini juga karena pesawat terlihat bermanuver rendah dekat dengan pohon serta gedung yang dekat.

Tak beberapa lama kemudian kami masuk ke hanggar untuk melihat stand-nya para exhibitors. Lautan manusia masih memenuhi pelataran hanggar untuk terus mengikuti perkembangan jatuhnya Bravo AS 202, namun kami memilih masuk sambil menunggu kabar berita dari otoritas.

Kesan pertama masuk ke lokasi ekshibisi adalah crowded alias semarawut tak beraturan. Lautan manusia dengan stand yang bercampur temanya menyulitkan dalam mencari stand Indoflyer tempat kami bertemu dengan teman-teman Ilmu Terbang lainnya. Lucunya, ternyata stand yang ada bukan hanya yang berhubungan dengan dirgantara namun juga cederamata, seperti batik dan kerajinan.

Saya bisa memaklumi keberadaan stand ini karena BAS diadakan sebagai salah satu acara dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) kota Bandung. Namun, keberadaannya yang bercampur baur dengan stand dirgantara dan juga lainnya menjadikan saya hilang minat untuk berhenti dan melihat-lihat masing-masing stand.

Saya tidak tahu apakah ketiadaan atau keterbatasan petunjuk menjadikan kami kehilangan arah, sehingga terus berjalan menyusuri seluruh stand sambil berharap menemukan information center. Akhirnya setelah satu putaran, kamipun menemukannya dan segera mempelajari peta. Ternyata, kami harus berjalan memutari kembali kepintu masuk. Hmmmm......terasa kurang terorganisir dan tidak termanajemeni dengan baik. Padahal acessibility and comfortability adalah dua hal yang perlu diperhatikan dari perhelatan seperti ini.

Setelah berulang kali mengusap keringat yang mengucur deras sambil mengambil beberapa flyers sebagai ganti kipas, stand Indoflyer pun terlihat. Alhamdulillah. Akhirnya. Disana ternyata cukup seru karena ada simulator. Capt. Fadjar langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi. Sementara itu kami berdiri disamping stand bercengkerama dan bertukar cerita.

Setelah Capt. Fadjar menyelesaikan game simulator-nya, kamipun bergabung dengan teman-teman Indoflyer lainnya dan disana saya bertemu kembali dengan salah satu 'sepuh' Ilmu Terbang lainnya, Bpk Yon Karyono dan juga member aktif Ilmu Terbang Mas Imam Prasetyo dan beberapa orang lainnya yang saya lupa,....(ehem,...salahkan usia lagi,..hehehe).

Dari sana kami mencari cemilan buat mengganjal perut setelah mencari spot dimana kami bisa leluasa untuk bercengkerama. Jadilah acara makan siang ala standing party dengan batagor dan minuman dingin. Hal ini justru tidak mengurangi rasa kekeluargaan antara kami, persahabatan dan sharing ilmu terasa kental disini. Saya banyak belajar dari para pakar...:-)

Sebelum kami berpisah, sebait doa kami lantunkan bersama-sama untuk Marsma (purn) Norman Lubis dan Letkol (purn) Toni Hartono yang gugur saat menampilkan atraksi terbaik mereka bersaa Bravo AS 202 di BAS 2012 ini. Semoga beliau diberikan kelapangan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan amal ibadahnya menjadikan mereka ditempatkan di tempat terbaik oleh Yang Kuasa. Amin Ya Rabbal Alamin. 

Sampai ketemu di BAS 2014, Semoga lebih baik lagi dan tidak ada lagi korban yang berjatuhan.

No comments: