Monday, July 4, 2011

Best Time

Saya masih ingat pertama kali meeting dengan pembimbing saya saat menempuh pendidikan Doktoral saya, Clive menanyakan satu hal yaitu, "When is the best time for you to work? I mean, to read, write and think?". Saya katakan, "I work better in the morning, but I work best after dinner". Dan diapun menjawab, "So, do you works in your best time".

Nah, kenapa tahu waktu terbaik kita itu penting dalam mengerjakan riset? Karena tuntutan dari banyaknya tasks yang harus dikerjakan disamping mengerjakan hal yang sama untuk waktu yang lama (baca: tahunan) tentu saja butuh waktu dimana kita bisa menampilkan performa terbaik. Saya sendiri memang menyukai kerja malam dan pagi hari, karena siang hari dan sore sudah banyak distractions.

Peak Productivity (Source: Jorge Cham)

Advices dari Clive sendiri memang ada benarnya, apalagi ketika saya harus melakukan coding atas data-data saya yang berjibun jumlahnya. Kalau kondisi sedang tidak prima, maka kesalahan akan sangat mudah terjadi dan tentu saja akan mempengaruhi hasil.

Mengetahui kapan waktu terbaik untuk bekerja juga memberikan kemudahan untuk mengatur waktu alias time management. Saya sendiri termasuk seorang mahasiswa yang fokus namun sangat suka bermain. Jadi balancing antara kerjaan dan bermain adalah penting bagi saya, apalagi saya penyuka jalan-jalan dan juga olahraga.

Setiap hari saya akan meluangkan beberapa jam untuk mengayunkan baik itu raket badminton ataupun squash. Belum lagi mengikuti kelas-kelasnya Les Mills. Saya suka ke bioskop, dan Selasa malam adalah waktu saya untuk nonton dibioskop karena harga tiket yang hanya $10. Dan yang lainnya lagi adalah saya termasuk orang yang menyukai supper, jadi dengan beberapa teman biasanya kita mencari supper jam 11 atau 12 malam.

Akses kantor 24 jam sangat memudahkan bagi kami mengatur jadwal kerja. Kami yang berkantor dibelakang bangunan rata-rata adalah 'makhluk malam' yang akan memenuhi gedung kantor mulai pukul 7 malam dan saya biasanya bekerja sampai jam 2-3 malam, sebagian teman ada yang bekerja hingga jam 4-5 pagi dan ada juga yang pulang pada saat teman-teman didepan gedung mulai bekerja jam 8 pagi.

Sleep (source: Jorge Cham)

Saya termasuk orang yang tidak tidur lama, namun butuh tidur disela-sela hari. Jadi jangan heran kalau melihat saya bisa tidur dikursi saya. Tidur siang setidaknya 30 menit, maka saya sudah akan segar kembali dan siap beraktifitas. Disamping itu selingan melaksanakan sholat adalah break yang sangat baik untuk otak dan mengembalikan kesegaran bukan saja otak namun tubuh.

Setiap orang mempunyai waktu kerja yang berbeda, dan mengetahui waktu kerja terbaik akan memberikan hasil yang baik pula karena saya yakin bahwa kualitas waktu lebih baik daripada kuantitas waktu.

No comments: