Monday, August 27, 2012

Kata anak sekarang siy, ini namanya 'Move On'

Paulo Coelho (Source: Google)
Paulo Coelho adalah salah seorang penulis yang bukunya saya nantikan. Pengarang novel best seller 'Alchemist' ini menulis dengan jernih dengan pesan yang sarat makna. Seperti halnya buku-buku yang pernah saya baca, karya Paulo menambah khasanah berpikir dan memberikan perspektif tersendiri bagi saya. Konsep pemikirannya terasa universal dan menembus batas perbedaan yang ada, walau tak jarang pemikirannya menimbulkan kontroversi.

Beberapa hari lalu, email dari orangtua angkat saya di Canada bercerita bagaimana ketika membaca novel Coelho 'Pilgrimage" dan ia teringat saya karena novel tersebut adalah hadiah dari saya. Tiba-tiba sebuah paket sampai dirumah, dan guess what? itu adalah paket dari saya. "What a coincidence!", katanya karena didalam novel yang ia baca tersebut diceritakan bagaimana manusia didunia saling terhubung satu sama lain dengan cara-cara tertentu.

Saya memang meyakini bahwa ada benang merah yang menghubungkan manusia yang satu dengan lainnya. Dan hal ini sudah banyak saya alami selama melakukan traveling. Ini jugalah yang selalu membuat saya melihat segala hal, yang mungkin bagi sebagian orang hanyalah sesuatu yang biasa, tapi merupakan suatu keajaiban bagi saya.Ouuupppsss....jadi ngelantur deh....hehehehe!

Balik ke judul, ketertarikan saya dengan tulisan Paolo membuat saya juga rajin mengunjungi blognya karena disana saya bisa membaca pemikiran-pemikirannya dan juga komentar dari para pembaca. Menarik sekali dan yang pastinya bagi saya menambah wawasan karena melihat bagaimana karya Paulo berhasil menembus batas perbedaan bangsa, keyakinan, ras, dan sebagainya.

Ini adalah sebuah tulisan yang menarik bagi saya. Nah,  bagi yang pengen 'Move On' ada baiknya baca tulisan dibawah ini yang juga bisa diakses di blognya si Paolo. Tulisan ini berjudul "Closing Cycles".

Setiap orang pasti pernah berada difase terendah dalam hidupnya. Ketika rencana dan harapan yang ada tidak sesuai dengan kenyataan, maka terjadilah fase ini. Sayapun sudah sering berada dalam fase ini untuk alasan yang berbeda. Setiap orang mempunyai kapasitas yang berbeda dalam menghadapi kondisi ini,  namun yang pasti cepat lambatnya bangkit dari fase ini adalah sebuah pilihan. Silahkan menikmati fase ini, namun jangan terlalu lama. Life goes on and don't waste your time for something that are not aimed by God for you. 

Kitalah yang mengenal diri kita dengan baik, bukan orang lain.  Biarkan fase ini menjadi bagian hidup kita, yang menjadikan kita tahu bahwa kita harus :

"Free yourself from high expectation, keep doing the best, keep your faith that good things happened to good people. Don't ever give up because God always besides a believer. You will be surprised by the result, which is sometimes beyond your imagination. Live life to the fullest, never hate, give more, expect less, always smile, live simply and give the rest to God." (27/8/2012)

Silahkan menikmati goresan dibawah dari Blognya Paolo Coelho.

Closing Cycles

One always has to know when a stage comes to an end. If we insist on staying longer than the necessary time, we lose the happiness and the meaning of the other stages we have to go through.

Closing cycles, shutting doors, ending chapters – whatever name we give it, what matters is to leave in the past the moments of life that have finished.

Did you lose your job? Has a loving relationship come to an end? Did you leave your parents’ house? Gone to live abroad? Has a long-lasting friendship ended all of a sudden?
You can spend a long time wondering why this has happened.
 
You can tell yourself you won’t take another step until you find out why certain things that were so important and so solid in your life have turned into dust, just like that. But such an attitude will be awfully stressing for everyone involved: your parents, your husband or wife, your friends, your children, your sister.

Everyone is finishing chapters, turning over new leaves, getting on with life, and they will all feel bad seeing you at a standstill.

Things pass, and the best we can do is to let them really go away.
That is why it is so important (however painful it may be!) to destroy souvenirs, move, give lots of things away to orphanages, sell or donate the books you have at home.
 
Everything in this visible world is a manifestation of the invisible world, of what is going on in our hearts – and getting rid of certain memories also means making some room for other memories to take their place.
Let things go. Release them. Detach yourself from them.
 
Nobody plays this life with marked cards, so sometimes we win and sometimes we lose.
Do not expect anything in return, do not expect your efforts to be appreciated, your genius to be discovered, your love to be understood.
 
Stop turning on your emotional television to watch the same program over and over again, the one that shows how much you suffered from a certain loss: that is only poisoning you, nothing else.

Nothing is more dangerous than not accepting love relationships that are broken off, work that is promised but there is no starting date, decisions that are always put off waiting for the “ideal moment.”
Before a new chapter is begun, the old one has to be finished: tell yourself that what has passed will never come back.
 
Remember that there was a time when you could live without that thing or that person – nothing is irreplaceable, a habit is not a need.
 
This may sound so obvious, it may even be difficult, but it is very important.
 
Closing cycles. Not because of pride, incapacity or arrogance, but simply because that no longer fits your life.

Shut the door, change the record, clean the house, shake off the dust.
Stop being who you were, and change into who you are.

1 comment:

theresia19 said...

Makasi sis, aq jg nge-fans Paolo..:-)