Friday, November 4, 2011

'Unforgettable Moments' in Farewell Spit

Ditulis di Kompasiana, 11 Juli 2011

Setelah mengalami dua hari yang seru di Collingwood, pagi ini kami akan bertolak menuju Nelson. Namun sebelumnya trekking di Pupu Springs dan bermain di Farewell Spit adalah tujuan sebelum bermalam di Nelson. Pagi itu setelah sarapan, kami bersiap meninggalkan Sommerset House. Pemilik backpacker, Chris dan Yogi, mengantar kami ke parkiran sambil tak henti-hentinya mengulang-ulang rute yang harus kami tempuh dari Pupu Springs menuju Farewell Spit. Mereka juga memberikan beberapa advices di spot mana kami harus berhenti untuk menikmati keindahan Farewell Spit. Tepat pukul 7.30 (sesuai rencana), kamipun meninggalkan Sommerset House diiringi lambaian tangan Chris dan Yogi, dan tentu saja si kucing Persia, Sommerset, yang namanya diabadikan menjadi nama backpacker itu.

Suasana cerah, matahari bersinar lembut. Tidak ada tertinggal kesan bahwa dua hari terakhir kota Collingwood terisolasi banjir dan dihantam badai (baca: Terjebak di Collingwood). Tak sampai 30 menit, kamipun sampai di Pupu Springs. Pagi ini suasana terlihat berbeda dari kemaren sore. Air terlihat jernih kehijauan, dibeberapa tempat terlihat spot-spot berwarna biru. Walking track terbuat dari papan dan berjarak 45 minutes mengitari are Pupu Springs. Kamipun mengikuti track yang ada sambil tak henti-hentinya menjepretkan kamera.

Bau khas Manuka dan Kanuka terasa kuat dihidung. Manuka adalah jenis tumbuhan yang hidup di New Zealand. Tumbuhan ini yang kemudian diambil sarinya oleh lebah untuk memproduksi madu yang terkenal dengan, Manuka Honey. Madu ini dikenal akan khasiat anti-bakterinya karena mengandung methylglyoxal . Jadi kalau jalan-jalan ke New Zealand, jangan lupa membeli Manuka Honey untuk oleh-oleh.

Setelah berjalan sekitar 10 menit, terlihat sebuah jembatan kecil dan sekitar 100 meter didepannya track melintasi sungai. Kejernihan air sungai yang mengalir tenang membuat keinginan untuk mencelupkan kaki tidak tertahankan. Tapi pengumuman sebelum masuk menjelaskan untuk tidak memasukkan kaki kedalam sungai untuk menjaga kebersihan air. Akhirnya kameralah yang beraksi mengabadikan keindahan alam yang tersaji. Terlihat sinar matahari mencoba menerobos masuk disela-sela kerindangan pepohonan, sungguh suatu karunia yang tak terhingga indahnya.

13103889961642535270
Pupu Springs walking track




Setelah menyegarkan diri di Pupu Springs, kamipun mengarahkan mobil menuju Farewell Spit. Tujuan yang pertama adalah ke Wharariki Beach yang bisa ditempuh dalam waktu 20 menit berjalan dari parkiran. Jalan menuju pantai ini melewati bukit-bukit kecil yang kiri kanannya terhampar padang rumput hijau dengan biri-biri yang asyik menikmatinya. Jalan setapak ini dibuat sedemikian rupa dan sebenarnya merupakan jalan bagi pengembala yang kemudian juga digunakan oleh para wisatawan untuk menikmati keindahan alam menuju Wharariki Beach. Terdapat beberapa hutan kecil dengan sungai yang terlihat berwarna biru saat terkena sinar matahari. Suasana pagi itu terasa sangat damai dan udara terasa segar. Matahari belumlah menyengat, namun sebaiknya menggunakan sunblock dengan SPF minimal 70 atau 85 karena panas di New Zealand sangat mudah mengakibatkan sunburn. Jika tidak, bekali kepala dengan topi dan badan dengan jaket tipis.

13103904681219797520
Jalan menuju Whahariki Beach

Saya dan teman-teman tak hentinya mengabadikan pemandangan yang indah itu apalagi dilatari dengan langit yang membiru. Biri-biri terlihat bersileweran dikiri kanan kami. Dan, jangan salah biri-biri tertarik dengan sesuatu yang berkilau dan juga ‘foto model’ yang hebat. Kalau mereka melihat kamera, biasanya mereka akan berhenti makan dan mulai berpose. Saya dan Xin berhenti cukup lama untuk mengabadikan seekor biri-biri yang terus memperhatikan kami. Nah, seekor biri-biri muda memandang saya dengan penuh perhatian dari balik sebatang pohon. Saya berusaha menunggu moment yang tepat untuk diabadikan. Pegel juga kaki dan tangan menunggunya melongokkan kepada. Voila! Akhirnya, saya berhasil mengabadikan fotonya setelah menunggu hamper setengah jam…hahaha.

13103890831705024089
Menunggu si biri-biri berpose

Dan seperti biasanya, jarak tempuh 20 menit berubah hampir menjadi 1 jam akibat foto sana sini. Tapi, begitu kami mencapai puncak track. Luar biasa keindahan yang terhampar disana. Lapangan pasir terhampar luas. Karang-karang bertonjolan dari lautan. Pasir abu-abu yang lembut membuat kami langsung menanggalkan sepatu dan berlari saling berpacu menuruni bukit pasir menantang angin yang berhembus cukup kencang. Ternyata perbedaan elevasinya sangat tinggi, sekitar 15 meter. Tapi justru disini hal serunya, karena kami mulai bermain berlarian bolak-balik dari puncak ke pantai. Semangat semakin bertambah dengan iming-iming siapa yang paling lambat harus membelikan es krim yang lainnya…hahaha.

Disamping itu, tentu saja perbedaan elevasi antara akhir track dengan pantai membuat kami asyik bermain seluncuran dan bergaya narsis misalnya berlagak ala Power Rangers. Maklum, setelah lama berkutat dengan urusan kampus, terjebak di Collingwood, sepertinya ini menjadi salah satu pelampiasan dan merasakan kembali masa-masa jaya dahulu (baca: masa kanak-kanak),…hahaha.

13103910041790025407
Bermain dengan elevasi di Whahariki Beach

Nun ditepi pantai, terlihat titik hitam bergerak-gerak.  Penny berteriak kepada kami yang masih asyik berjingkrak-jingkrak menikmati pasir. Matapun beralih ketitik yang ditunjuk Penny dan penuh was-was menerka-nerka apa gerangan benda itu. Jarak yang hampir 100 meter menyulitkan mata untuk mendeteksi apa itu apalagi ditambah mata kami yang rata-rata berkacamata tebal semakin menyulitkan mata menerka apakah gerangan yang bergerak itu. Dengan lensa kamera, Khoi berteriak menyebutkan bahwa itu adalah anjing laut. Wah! Beruntung sekali kami hari itu bisa melihat anjing laut, dan tentu saja dengan berlari kegirangan, kamerapun beraksi mengabadikan kesempatan langka itu. Jarang lho kesempatan seperti ini diperoleh setiap orang.

Dan kesempatan itu kembali kami peroleh saat berada di Cape Farewell yang terletak lebih jauh dari Wharariki Beach. Butuh waktu 1 jam 20 menit untuk berjalan kesana. Yang membuat unik tempat ini adalah baru karang yang menyerupai belalai gajah. Cape Farewell merupakan titik paling utara di South Island, New Zealand.

1310389364171931577
Beruntung berhasil mengabadikan momen berjumpa anjing laut

Puas di Wharariki beach dan Cape Farewell, kamipun menuju ke Farewell Spit atau dalam bahasa Maori disebut dengan Ruhuroa. Disamping untuk melihat apa yang ada disana, kerongkongan juga sudah membutuhkan pasokan minuman segar. Farewell spit terbentuk dari pasir halus (fine golden sand) dan merupakan yang terpanjang di New Zealand, melintang 26 km diatas permukaan laut dan 6 kilometer dibawah laut. Farewell spit diperkirakan akan terus bertambah panjang setidaknya 5 kilometer dalam 5 tahun kedepan.

Sayangnya panas yang luar biasa terik ditambah muka air laut yang sedang surut mengurungkan niat kami untuk menyusuri Farewell Spit dan memilih untuk mencari alternatif tempat untuk menikmati pemandangannya. Apalagi terik matahari yang mencapai 35 derajat Celcius sudah mulai menggosongkan kulit dan sepertinya sunblock harus dioleskan kembali.

13103895351660909342
Farewell Spit - Golden Bay

Disana terdapat sebuah cafĂ© sekaligus pusat informasi dan penjualan souvenir yang mempunyai view langsung ke hamparan Farewell Spit. Tentu saja badan yang sudah kelelahan membutuhkan supply energy. Itulah perhentian terakhir kami di Farewell Spit, waktu sudah menunjukkan pukul 3 petang. Setelah menyantap hidangan dan beristirahat lebih kurang satu jam kamipun melanjutkan perjalanan menuju Nelson dan tentu saja akan melakukan out door activities di Happy Valley. Sehari lagi pengalaman tak terlupakan yang kami alami dan berhasil dibadikan dalam jepretan kamera. So, next stop was Nelson…!

No comments: