Metik Strawberry, Yuk!

 

Bulan November hingga awal Desember ini, saya kembali menginjakkan kaki di Christchurch, New Zealand. Sayangnya, cuaca yang seharusnya sudah panas masih diselingi oleh hujan dan suhu yang sering drop.

Kembali ke Christchurch dibulan ini mengingatkan kembali pada masa kuliah dan menghabiskan waktu disela-sela riset dengan meng-explore sekeliling. Salah satu kegiatan yang paling kami sukai adalah Strawberry Picking dan Cherry Picking.


Kali ini saya akan bercerita tentang Strawberry Picking di dekat kampus, yaitu di Prebbleton, Christchurch, New Zealand.

Serunya acara ini adalah konsep PYO alias Pick Your Own. Begitu memasuki bangunan utama, kami disambut dengan papan yang bertuliskan PYO. Sebenarnya, kalau malas untuk memetik sendiri, maka bisa langsung membeli di counter. Tapi keasyikannya adalah melakukan pekerjaan ini sendiri dan bersenang-senang dengan teman-teman karena cara memetiknya yang seru.

Setelah memberi tahu petugas counter bahwa kita akan memetik sendiri, maka peralatan berupa ember serta pisau akan disediakan. Seorang penjaga akan memberikan briefing dan menunjukkan bagaimana cara memetik dan strawberry yang bagaimana yang bisa dipetik.

Setelah itu kami bisa memilih lajur mana yang akan kami petik. Strawberry adalah tumbuhan rendah yang merambat sehingga untuk memudahkan dalam memetik, disediakan semacam kereta yang memungkinkan kita untuk memetik strawberry tanpa takut sakit pinggang karena untuk berpindah cukup dengan menekankan kaki ketanah dan menolak kereta dengan bobot badan.

Mulailah kami memilih lajur yang akan dipetik. Dengan hati-hati kami memetik strawberry yang besar, merah dan ranum. Si penjaga sudah mewanti-wanti kami untuk tidak memetik strawberry yang belum sempurna warna merahnya walaupun ukurannya besar.

Dan memang, strawberry disana berukuran jumbo, yang membuat kami harus menahan hasrat untuk segera menyantapnya. Maklum sebelum bisa disantap, strawberry harus ditimbang dulu dan dibayar. Hal ini berbeda dengan cherry picking yang sudah bisa dimakan sejak saat dipetik (kesempatan lain saya cerita bagaimana cherry picking).

 

 

Setelah masing-masing dari kami memiliki dua ember penuh strawberry, kami memutuskan menyelesaikan acara hari itu. Dan segera ke counter untuk membayar dan tentu saja dilanjutkan dengan acara menyantapnya.

 

Sebagian dari buah ini kami simpan karena akan dijadikan hiasan carrot cake dan juga strawberry pie. Maklum, jadi mahasiswa mesti masak sendiri, biar irit,...hehehehe.