Friday, January 18, 2013

Belajar Arti Peluang dari Paman Gober

Paman Gober (taken from Google)
Sore ini saat menikmati hujan ditemani komik Gober Bebek dan secangkir cappucino, terlintas dikepala saya tentang sebuah topik yang berhubungan dengan tokoh Paman Gober ini. Sebagai bebek terkaya di Kota Bebek, Paman Gober mempunyai ketajaman 'mengendus' peluang bisnis yang menjadikannya seekor bebek yang kaya raya. Nah, topik apa yang menarik hati saya itu dan berhubungan dengan paman Gober? Ini tak lain adalah cerita tentang Opportunity.

Dalam kamus onlinenya Merriam-Webster, Opportunity mempunyai makna, "a favorable juncture of circumstances atau a good chance for advancement or progress". Sementara itu menurut Google Translate: opportunity berarti kesempatan, yang kemudian saya coba cari artinya di Kamus Bahasa Indonesia online, diterangkan bahwa kesempatan itu mempunyai makna, "waktu (keluasaan, peluang, dsb) untuk:......."

Secara umum saya simpulkan dengan bahasa saya sendiri bahwa opportunity adalah suatu kondisi yang memberikan/membukakan hal-hal kearah kemajuan. Jadi dalam konteks ini, saya menggunakan kata opportunity dalam makna positif. Soalnya opportunity juga bisa mempunyai konotasi negatif,...lho!

So, mungkin banyak yang tidak menyadari bahwasanya dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan dalam banyak sekali opportunity. Saya ambil contoh sederhana saja, yaitu kesempatan menjadi orang baik dan lebih baik.

Saat memulai hari, berapa banyak dari kita yang memutuskan mengambil kesempatan menjadi orang baik dan lebih baik dihari itu? Kebanyakan kita terjebak dengan rutinitas yang sama sehingga kondisi kita menjadi stagnant.

Padahal opportunity itu diciptakan dan bukan ditunggu. Kapan terakhir kali bangun tidur kita memutuskan jadi orang lebih baik dan menciptakan peluang itu? Anak yang mengambil alih pekerjaan pagi ibunya yang menyapu rumah. Seorang suami yang mengambil alih pekerjaan istrinya mencuci piring. Seorang istri yang mengambil kain lap dan membersihkan sepatu suaminya. Seorang ibu yang memeluk anaknya sebelum berangkat ke sekolah. Atau sang ayah yang menggantikan tugas istrinya mengantar anak di pagi hari. Seorang tetangga yang mengantarkan penganan ke rumah tetangga lainnya. Seorang karyawan yang sedang makan dan mengajak anak jalanan untuk bersama-sama menikmati makan siang.

Artinya apa, peluang menjadi orang baik itu sudah kita ciptakan dan kita putuskan saat mulai beraktifitas di pagi hari. Dan bukankah peluang-peluang lainnya bisa kita ciptakan juga. Jika kita mau menjadi pengusaha, pagi hari sebelum bekerja sempatkan diri mengitari daerah sekitar kita. Lakukan pengamatan disekeliling, dan kejar ilham dengan banyak mengamati. Jika si ilham belum datang, saat online di internet baca berita-berita kewirausahaan. Cari pengetahuan dan trend terkini. Pelajari dan lihat kemampuan kita. Jadi, ciptakan peluang-peluang itu dengan keberanian untuk memutuskan memulai.

Eitssss....jangan ngeles lho. Jangan bilang tidak ada waktu. Coba deh, dihitung berapa jam sehari yang kita habiskan untuk tidur, berapa jam buat nonton tv, berapa jam buat ngelamun, berapa jam buat ngerumpi, dan sebagainya. Lalu kalkulasikan dari waktu itu, dari semua kegiatan yang ada berapa banyak pada hari itu yang sudah kita pelajari, berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk mencari dan menciptakan opportunity, atau secara umum saja kita coba bertanya pada diri kita, dari 24 jam yang ada, berapa jam waktu yang kita habiskan untuk menjadi lebih produktif, apakah itu menjadi lebih baik pengetahuannya, bertambah amalannya dan juga bertambah kedekatannya dengan Sang Kuasa.

Saya coba lihat sosok Paman Gober, saya ambil sisi positif tokoh ini. Dia menghabiskan waktunya untuk menambah tinggi isi gudang uangnya. Dia melihat segala sesuatu sebagai peluang untuk menambah jumlah uangnya. Memang sih hidup bukan melulu soal uang, tapi yang ingin saya ambil disini adalah kemampuannya dalam menciptakan kesempatan.

Naluri bisnisnya sangat luar biasa. Di edisi yang saya baca tersebut, ketika sang ponakan Donal Bebek mengacaukan salah satu pekerjaannya. Paman Gober selalu bisa melihat peluang bagaimana mengubah bencana menjadi kesempatan. Dan jangan salah, Paman Gober adalah tokoh fiktif terkaya versi majalah Forbes tahun 2011. Ck...ck..ck...!!!

Hey...hey...!!! Stop berpikir bahwa itu hanya khayalan saja, dan hidup didunia tidak semudah di komik, yang di skenario-i oleh sang pengarang. Saya tidak pernah bilang bahwa itu mudah, yang saya tekankan disini adalah kemampuan melihat dan membuat peluang.

Sebagian orang sangat skeptis dan cenderung apatis. Ya iya lah, karena kacamata yang dipakai itu dengan menggunakan excuse untuk menjustifikasi pemikirannya, bahwa tidak semua orang mempunyai kemampuan melihat dan menciptakan peluang.

Aduh! Coba deh lihat kenapa manusia itu lebih baik dari makhluk lainnya, karena Sang Kuasa memberikan anugrah akal untuk berpikir. Lah, tikus saja yang kalau sekali kena perangkap tikus, pasti besoknya temen-temennya tidak bisa ditangkap dengan cara yang sama. Kalo dia yang kena perangkap mah, paling juga sudah kena pintes. Artinya apa, dia belajar dari pengalaman. Terus, masa kita sebagai manusia bisa kalah sama tikus,...hehehehe.

So, bagi saya gagal itu adalah ketika takut untuk mencoba hal-hal yang bisa membawa kearah yang lebih baik. Lebih baik tidak berhasil (saya tidak suka menggunakan kata gagal) setelah berjuang dan mendapat pelajaran dari prosesnya, daripada saya gagal karena tidak pernah punya keberanian dan keinginan untuk mencoba.

Jadi, yuk mari bergerak kearah yang lebih baik, bukan saja melihat dan mencari peluang, yang paling utama ciptakan peluang-peluang itu. Persiapkan diri dalam prosesnya dan ketika peluang itu tercipta, sambutlah dengan semangat.

5 comments:

Dewi said...

Kirain udah ilang kebiasaan baca komiknya hahaha

Nana Arlina said...

Yg satu ini mah,..teuteup Dew...:-D

Yudiatmo said...

Wah...kolom komennya sdh dbuka, akhirnya..hehehe.

Anonymous said...

Ikutan juga ahh...:D

masadek said...

waaaaa... dah lama ga baca bebek uy :(